Pertumbuhan Penduduk Dunia
Manusia diperkirakan hidup di dunia sudah sekitar dua juta tahun yang lalu. Pada waktu itu jumlahnya masih sangat sedikit. Bahkan pada 10.000 tahun sebelum masehi, penduduk dunia diperkirakan baru sekitar 5 juta jiwa.
Namun demikian, pada tahun pertama setelah masehi, jumlah penduduk dunia telah berkembang hampir mencapai 250 juta jiwa. Dari tahun pertama setelah masehi, sampai kepada masa permulaan revolusi industri di sekitar tahun 1750, populasi dunia telah meningkat dua kali lipat menjadi 728 juta jiwa. Selama 200 tahun berikutnya (1750 – 1950) tambahan penduduk sebanyak 1,7 milyar jiwa. Tetapi dalam 25 tahun berikutnya (1950 – 1975), ditambah lagi dengan 1,5 milyar jiwa, yang jika dijumlahkan seluruhnya pada akhir tahun 1975 telah mencapai hampir 4 milyar jiwa.
Pada tahun 1986, populasi dunia sudah mendekati angka 5 milyar, yang diperingati secara simbolis dengan kelahiran salah satu bayi di negara Yugoslavia tepat pada tanggal 11 Juli 1987. Pada tahun 2005 jumlah penduduk dunia sudah mencapai angka 6,45 milyar.
Pertumbuhan Penduduk Dunia (000)
Sumber : Duran (1967), Todaro (1983), UN
(2001), UN(2005)
Dari pertambahan absolut populasi dunia ini, dapat
dikemukakan bahwa sejak tahun 1650 Masehi sampai tahun 2005 Masehi, pertambahan
penduduk dunia persatuan waktu adalah sebanyak 16,63 juta orang pertahun atau
1,39 juta orang perbulan atau 45,6 ribu orang perhari atau 1899 orang perjam
atau 32 orang permenit.
Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan
penduduk di dunia ini makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan
yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.
Dengan begitu, maka bertambahlah sistem matapencaharian hidup menjadi lebih
kompleks.
Secara
umum ada tiga faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, di
antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran
(Fertilitas)
Kelahiran
adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang dilahirkan
hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata
dari fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran
fertilitas:
a. Pengukuran
fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
- Tingkat
fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup
per-1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun
tertentu.
- Tingkat
fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan
tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat
ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates)
adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada
umur dan tahun tertentu.
b. Pengukuran
fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang dilahirkan
oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya.Adapun
ukurannya adalah:
- Tingkat
fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode
waktu tertentu.
- Gross
reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
2. Kematian
(mortalitas)
Kematian
adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada suatu
populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per-
1000 individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada
populasi 100.000 terdapat 950 kematian per-tahun.
3. Perpindahan
(migrasi)
Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena
datangnya musim dingin atau kerana over populasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:
1. Faktor
demografi, antara lain adalah:
a. Struktur
umur
b. Struktur
perkawinan
c. Umur
kawin pertama
d. Paritas
e. Disrupsi
perkawinan
f. Proporsi
yang kawin
2. Faktor non demografi,
antara lain adalah:
a. Keadaan
ekonomi penduduk
b. Perbaikan
status perempuan
c. Tingkat
pendidikan
d. Urbanisasi
dan industrialisasi.
Angka
Kelahiran
Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah
bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada beberapa cara untuk menghitung besarnya
angka kelahiran yaitu:
1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
CBR = B/P x 1000
Dimana : CBR = Crude Birth Rate (Angka Kelahiran
Kasar)
B = Jumlah kelahiran dalam satu tahun
P = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan
tahun
1000 = konstanta
Angka kelahiran ini disebut kasar karena
perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk, padahal
yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
2. Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific
Fertiliy Rate) disingkat ASFR
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
ASFRx = Bx/Pfx x k
Dimana : ASFRx = Angka kematian menurut kelompok
umur x
Bx = Jumlah Kelahiran dari wanita pada kelompok
umur x
Pfx = Jumlah wanita pada kelompok umur x
K = Konstanta (angka 1000)
X = Umur wanita kelompok umur tertentu yang
umumnya
dihitung tiap 5 tahun seperti 15 – 19 tahun, 20
– 24 tahun
dan seterusnya
Dengan rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok
umur mana yang paling banyak terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 –
49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai
kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
Pengertian Migrasi
Perpindahan penduduk orang banyak beranggapan adalah migrasi, migrasi adalah
perpindahan penduduk dari suatu tempat/wilayah ketempat lain dengan berbagai
alasan tertentu mereka berimigrasi demi berkelangsungan hidupnya adapun
faktor-faktor manusia itu melakukan imigrasi faktor ekonomi, politik, sosial,
budaya, bencana alam, dan keamanan.
Macam-Macam
Migrasi
• Migrasi Internasional
Migrasi internasional adalah suatu perpindahan penduduk dari satu Negara ke
Negara lain anatar Negara migrasi internasional terdiri atas berikut ini
1. Imigrasi adalah datangnya pendudukan dari suatu Negara ke Negara lain dengan
tujuan menetap atau ada sebuah pekerjaan yang memaksakan menetap dinegara itu orang
yang telah melakukan suatu imigrasi banyak yang menyebutkan dengan nama imigran
2. Emigrasi adlah keluarnya penduduk dari suatu Negara ke Negara lain
3. Remigrasi adalah kembalinya imigran ke Negara asalnya
• Migrasi nasional
Migrasi nasional atau internal adalah perpindahan penduduk
didalam satu Negara, migrasi ini terdiri dari atas beberapa jenis yaitu
1. Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan
menetap
2. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya
ke wilayah yang jarang penduduknya
3. Fultralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa dengan tujuan menetap
Proses
Migrasi
Menurut pendapat para ahli, pada
periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purba Meganthropus,
Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghuni kepulauan
Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagai
wilayah di Asia dan Australia. Proses migrasi awal menunjukkan bahwa
populasi-populasi kepulauan Indonesia berasal dari bangsa Australo-Melanesia
(Australoid) dan Mongoloid (atau lebih khusus lagi adalah Mongoloid Selatan).
Setelah itu datang lagi gelombang migrasi kedua yaitu bangsa Austronesia
(Melayu/Proto Melayu/Melayu Tua) yang berasal dari Yunan (wilayah di propinsi
Cina bagian Selatan). Migrasi mereka sendiri ke kepulauan Indonesia berlangsung
dalam dua gelombang.
Periode gelombang pertama terjadi pada sekitar tahun 1500 SM, melalui dua jalur
utama. Jalur pertama dari Yunan melewati Siam, Malaya dan Sumatera (jalur Barat
dan Selatan). Jalur kedua dari Yunan, Vietnam, Filipina kemudian masuk ke
Indonesia melalui wilayah Sulawesi (jalur Timur dan Utara). Dalam proses
persebarannya mereka membawa kebudayaan neolitikum dari pusatnya di
Basson-Hoabinh, yang diantaranya adalah kapak persegi dan kapak lonjong. Suku
bangsa Indonesia sekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Tua atau Proto
Melayu misalnya suku Toraja dan Dayak.
Migrasi periode kedua dari bangsa Malayu (Deutro
Melayu/Melayu Muda) terjadi pada sekitar tahun 500 SM. Proses persebarannya
melalui jalur daratan Asia kemudian Semenanjung Malaya dan masuk ke Indonesia
melalui Sumatera. Kedatangan bangsa ini sambil membawa pengaruh budaya logam
dari Dongson, seperti nekara, moko, dan kapak perunggu. Suku bangsa Indonesia
sekarang yang termasuk keturunan bangsa Melayu Muda atau Deutero Melayu
misalnya suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
Akibat
Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih maka
banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di
wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan
hidupnya dan migrasi pun mempunyai dampak-dampaknya juga.
Dari semua faktor-faktor seperti kesehatan, ketidak nyamanan,
wilayah, ekonomi, susah lahan pekerjaan, bencana alam,dan sosial budaya maka
penduduk pun akan berpikir untuk segera melakukan migrasi ketempat yang menurut
ia nyaman dan semua itu demi berkelangsungan hidupnya
Seiring waktu berjalan kota yang diserbu
para imigran pun padat maka timbul lah akibat-akibat dari imigrasi, kebanyakan
migrasi di Indonesia tidak terkendali dikarenakan kurangnya data pada proses
migrasi karena imigran banyak yang melakukan imigrasi iliegal
Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi
• Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya
imigrasi dikarenakan banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial
budaya, pola pikiran yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan
memandang suatu nilai orang
• Akan cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran
datang tentu saja mereka mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun
menjadi sasaran untuk dibuatnya perumahan sehingga untuk resapan air pun
berkurang sehingga akan terjadi bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
• Kesehatan menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi
karena, makin banyak imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan
juga elektronik yang mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang
letaknya seharusnya menjadi area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya
besar, dan juga fasilitas prasarana lainnya
• Lahan pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau
menetap di kota migrasi dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan
pekerjaan yang diambil orang dan juga peluang bisnis yang area penjualannya
sangat sempit
Tiga Jenis Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang
mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara
tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada
kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang
diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua
itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul
dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang
mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji
sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga
ini termasuk keluaraga yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai
dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu
wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan
umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu
wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai
dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu
wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi
struktur ini dimulai dari 65 tahu keatas/senja.
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan Muda
dan Rasio Ketergantungan Tua.
• Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan
jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
• Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan
jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64
tahun.
Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat
digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin
tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang
harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency
ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi.
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi
total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah
penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia
produktif (15-64 tahun). Sehingga dengan demikian rasio ketergantungan dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Penduduk 0-14 + Penduduk 65 ke atas
DR X 100
Penduduk 15-64
Kebudayaan
Dan Kepribadian
Pertumbuhan Dan Perkembangan Kebudayaan Di Indonesia
Bedasarkan pendapat-pendapat para ahli
prehistoric, bahwa zaman batu terbagi dalam :
• Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk
ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam
semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai
Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah
Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa
Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar
ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan,
ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke
Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi,
dan berlanjut ke Filipina.
Kapak-kapak tersebut diasah sampai mengkilap dan
diikat pada tangkai kayu dengan menggunakan rotan. Sebagai tambahan seiring
persebaran kapak batu tersebut tersebar pula Bahasa Proto-Austronesia yg
merupakan induk dari bahasa dari bangsa-bangsa di sekitar Samudera Indonesia
dan Samudera Pasifik. Karena perkembangannya muncul bahasa melayu yang nantinya
di negara Indonesia berkembang menjadi bahasa Indonesia
• Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Manusia pada zaman batu muda telah mengenal dan
memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan
menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang masuk dari
Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson, dan
menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa senjata-senjata
tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan perunggu
Hal yang patut dicatat tentang permulaan zaman
logam ini adalah kenyataan yang jelas bahwa Indonesia sebelum memasuki zaman
Hindu telah mengenal kebudayaan yang tinggi derajatnya dan penting bagi
perkembangan kebudayaan Indonesia selanjutnya
Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
A. Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk
ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan
setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia,
khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju
dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta
dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di
Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut hinduisme maupun
budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang bernilai tinggi
dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun seni sastra,
seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam candi-candi di
Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur, Mendut,
Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll. Candi Borobudur
merupakan candi termegah di Asia Tenggara dan pernah tercatat sebagai 10
keajaiban dunia.
B. Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan
di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik
penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama
Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada
wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam
ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke
Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu
disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit
mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat merongrong
kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di pedalaman.
Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara
Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir
Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan
bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama
Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam
mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang
bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur,
Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan
menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.
Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan
kepribadian Bangsa Indonesia.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna
terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika
kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda.
Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial.
1. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum buruh.
2. Lapisan sosial yang terdiri dari kaum
pegawai.
Dalam kedua lapisan inilah pendidikan barat di
sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran Bahasa Belanda menjadi syarat utama
untuk mencapai kenaikan kelas. Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh
Kebudayaan Eropa yang masuk juga ke dalam Kebudayaan Indonesia, ialah agama
Katolik dan Agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan
dengan sengaja oleh organisasi penyiaran agama yang bersifat swasta. Penyiaran
dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami
pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian Jaya, Maluku
Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur dan
Pedalaman Kalimantan. Sudah menjadi watak dan kepribadian timur pada umumnya,
serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa menerima setiap kebudayaan yang datang
dari luar,kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah
kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lama.
Sehubungan dengan itu penjelasan UUD’45
memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang kebudayaaan
bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat
Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada sebagai puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan UUD’45
ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah kemajuan
budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing yang
dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia
Daftar Pustaka :
Tanggal Akses 07-11-2012